ASI Lancar, Puasa pun Tak Lewat
Bulan Ramadhan telah
tiba. Bulan penuh ibadah bagi umat muslim di dunia. Salah satu ibadah yang
wajib dilakukan setiap muslim yang telah baligh (cukup umur) adalah berpuasa.
Nah, bagaimana dengan ibu hamil dan menyusui?
Puasa Ramadhan
hukumnya tetap wajib bagi ibu hamil dan menyusui. Alhamdulillah, Islam
memberikan kelonggaran bagi ibu hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa dengan
berpuasa di lain waktu atau membayar fidyah.
Manajemen
Laktasi Ibu Menyusui Yang Sedang Berpuasa
Dengan perubahan
jadwal makan, bukan berarti asupan makanan yang dikonsumsipun ikut berubah.
Yang penting, ibu menyusui tetap makan 3 kali sehari dan secara disiplin
mengkonsumsi makanan dengan gizi berimbang, yaitu dengan komposisi 50%
karbohidrat, 30% protein dan 10-20% lemak.
Kemudian, hal-hal
berikut dapat dilakukan untuk memastikan bahwa produksi ASI selama ibu berpuasa
tetap lancar dan berkualitas:
- Asupan menu dengan gizi seimbang
Ibu yang sedang
menyusui memang membutuhkan tambahan sekitar 700 kalori perhari, 500 kalori
diambil dari makanan ibu dan 200 kalori diambil dari cadangan lemak dalam tubuh
ibu. Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui yang sedang berpuasa untuk
tetap mempertahankan pola makan 3x sehari dengan menu gizi seimbang. Pada saat
sahur, ketika berbuka puasa dan menjelang tidur sesudah shalat tarawih. Makan
sahur akan menghasilkan energi yang berguna untuk aktivitas kita hari itu. Komposisi
makanan dengan gizi berimbang akan menghasilkan sari makanan yang bagus untuk
anak.
- Perbanyak konsumsi cairan, mulai dari berbuka hingga sahur
Jika bisa minum air
putih selama sehari itu sebanyak dua liter, ditambah dengan jenis cairan
lainnya seperti juice buah, teh manis hangat dan susu. Minum segelas susu
setiap sahur bisa mengurangi ancaman anemia bagi ibu hamil dan menyusui. Anemia
adalah berkurangnya kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Berbuka puasa dengan
minum minuman hangat, akan merangsang kelancaran ASI bagi ibu menyusui.
- Istirahat yang cukup
Merasa lemas saat
berpuasa itu hal yang lumrah, apalagi jika si ibu baru saja menyusui. Cobalah
untuk beristirahatlah sejenak, apakah dengan cara tidur atau sekadar relaks
menenangkan pikiran. Perlu ibu menyusui ketahui, bahwa semakin sering payudara
dihisap oleh bayi, maka produksi ASI akan semakin banyak. Jadi, bila selama
puasa ibu tetap rajin menyusui, ASI akan tetap lancar.
Ibu
Bekerja
Ibu bekerja yang
memerah ASI di tempat kerjanya disarankan untuk tetap melakukan kegiatan
memerah ASI seperti biasa dengan tetap memperhatikan tips-tips seperti yang
sudah disebutkan diatas ini. Kembali berpegang pada prinsip demand and supply,
semakin banyak ASI dikeluarkan maka semakin banyak ASI yang akan diproduksi.
Apabila ibu menyusui yang biasa memerah menghentikan kegiatan memerahnya selama
bulan puasa, maka ASI yang diproduksi dapat berkurang, yang bukan disebabkan
oleh kegiatan berpuasa tetapi karena mengurangi kegiatan memerah tadi.
Bagaimanapun,
mendapatkan ASI adalah hak bayi. Jadi, dahulukan kepentingan bayi. Untuk ibu
yang memiliki bayi di bawah 6 bulan, memang dianjurkan untuk tidak berpuasa
karena bayi sedang dalam tahap ASI Eksklusif dan belum memperoleh makanan
tambahan apapun kecuali ASI.
Selamat menunaikan
ibadah puasa bulan Ramadhan dan salam ASI!
Sumber: aimi-asi.org/tips-menyusui-ketika-puasa/
Komentar
Posting Komentar