Warna ASI (Air Susu Ibu)
Warna ASI pada dasarnya sama yaitu putih, baik itu putih keruh maupun putih bening. Jika ada ada campuran warna lain seperti hijau bening maupun pink bening, itu tidak menjadi masalah selama perubahan warnanya tidak mencolok. Ada beberapa kemungkinan tentang warna ASI yang berubah, misalnya ASI yang berwarna pink menandakan adanya darah dalam ASI. Hal ini dapat terjadi jika ibu mengalami dengan atau tanpa puting lecet. Jika puting ibu lecet dan berdarah, ibu dapat menghubungi klinik laktasi untuk mendapatkan saran penyembuhan. Darah dalam ASI tidak berbahaya bagi bayi, dan ibu dapat terus menyusui bayinya. Jika darah dalam ASI tidak juga membaik dalam waktu 2 minggu, segera konsultasikan dengan dokter.
Dalam menentukan ASI masih bisa dikonsumsi atau tidak, paling tidak ada dua hal yang harus Anda perhatikan yaitu tentang warna dan bau. Dalam keadaan baik ASI segar berbau dan beraroma manis. Sedangkan untuk ASI beku yang dicairkan kadang akan beraroma seperti sabun dan terkadang bayi tidak mau meminumnya. Hal ini disebabkan perubahan struktur lemak dalam ASI akibat perubahan suhu yg mendadak. Sehingga proses kerja enzim lipase terganggu. Oleh sebab itu tidak disarankan memanaskan ASI perah pada suhu tinggi, ataupun setelah dipanaskan langsung dibekukan kembali.
Kemampuan ibu untuk mengenali warna ASI lebih penting ketika tidak menyusui secara langsung. ASI perah yang dibekukan akan mengalami lebih banyak eprubahan suhu dan juga penampakan dibandingkan ASI segar. Tetapi ini bukanlah hal yang perlu terlalu dicemaskan, karena selama ASI yang telah Anda simpan itu masih belum melewati batas waktu , maka perubahan warna bukan mengindikasikan kualitas ASI telah memburuk. Beberapa ibu mungkin akan melihat ASIP berubah menjadi bersemu kebiruan, kekuningan atau bahkan kecoklatan ketika memasukkannya kedalam freezer atau lemari es. Biasanya ASI bisa jadi terbagi atas dua bagian atau lapisan yaitu bagian yang kental dan bagian yang lebih encer. Hal itu merupakan proses alamiah dari lemak di dalam kandungan ASI.
Sumber: Botol ASI BKA
Dalam menentukan ASI masih bisa dikonsumsi atau tidak, paling tidak ada dua hal yang harus Anda perhatikan yaitu tentang warna dan bau. Dalam keadaan baik ASI segar berbau dan beraroma manis. Sedangkan untuk ASI beku yang dicairkan kadang akan beraroma seperti sabun dan terkadang bayi tidak mau meminumnya. Hal ini disebabkan perubahan struktur lemak dalam ASI akibat perubahan suhu yg mendadak. Sehingga proses kerja enzim lipase terganggu. Oleh sebab itu tidak disarankan memanaskan ASI perah pada suhu tinggi, ataupun setelah dipanaskan langsung dibekukan kembali.
Kemampuan ibu untuk mengenali warna ASI lebih penting ketika tidak menyusui secara langsung. ASI perah yang dibekukan akan mengalami lebih banyak eprubahan suhu dan juga penampakan dibandingkan ASI segar. Tetapi ini bukanlah hal yang perlu terlalu dicemaskan, karena selama ASI yang telah Anda simpan itu masih belum melewati batas waktu , maka perubahan warna bukan mengindikasikan kualitas ASI telah memburuk. Beberapa ibu mungkin akan melihat ASIP berubah menjadi bersemu kebiruan, kekuningan atau bahkan kecoklatan ketika memasukkannya kedalam freezer atau lemari es. Biasanya ASI bisa jadi terbagi atas dua bagian atau lapisan yaitu bagian yang kental dan bagian yang lebih encer. Hal itu merupakan proses alamiah dari lemak di dalam kandungan ASI.
Sumber: Botol ASI BKA
Komentar
Posting Komentar