Ibu, Jangan Percaya Mitos
Ibu, Jangan Percaya Mitos
Ketahuilah, salah satu kendala bagi Ibu menyusui adalah kepercayaannya pada mitos. Padahal, yang namanya mitos tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Jadi, jangan percaya mitos ya, Bu!
Berikut ini sejumlah pembetulan mitos yang kerap "menghantui" para Ibu menyusui:
Ketahuilah, salah satu kendala bagi Ibu menyusui adalah kepercayaannya pada mitos. Padahal, yang namanya mitos tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Jadi, jangan percaya mitos ya, Bu!
Berikut ini sejumlah pembetulan mitos yang kerap "menghantui" para Ibu menyusui:
- ASI hari pertama tidak boleh dibuang.ASI yang
keluar pada hari pertama hingga hari ke-7 (disebut kolostrum / susu
jolong) mengandung zat putih telur (protein) yang kadarnya tinggi,
terutama kandungan zat antiinfeksi / daya tahan tubuh (imunoglobulin)
Sedangkan kadar laktosa (hidrat arang) dan lemaknya rendah sehingga
mudah dicerna. Jadi, jika kolostrum yang berwarna jernih kekuningan ini
dibuang, bayi tidak atau kurang mendapatkan zat-zat yang melindunginya
dari infeksi.
- Tidak perlu menambah cairan pada hari pertama saat ASI belum keluar.
Banyak Ibu mengalami kesulitan menyusui di hari pertama dan mengeluhkan ASI-nya tidak bisa keluar. Namun tidak perlu cemas karena di hari pertama, sebenarnya bayi belum memerlukan cairan sehingga tidak perlu diberikan cairan lain sebelum ASI keluar.
- Jangan buang semburan pertama di pagi hari.Beberapa
orang menganggap ASI tersebut basi. Tidak ada istilah ASI basi selama
ASI masih berada di payudara Ibu. Cairan ASI sama halnya seperti darah
yang mengandung mikroorganisme hidup. Lain hal bila berada di daerah
terbuka lebih dari 8 jam, makhluk hidup ini akan mati, dan menyebabkan
ASI menjadi basi dan tidak layak lagi dikonsumsi. Tapi selama ASI masih
ada di payudara Ibu, kapanpun Ibu akan memberikan, ASI selalu tetap
steril dan segar.
- Tidak perlu membuang semburan ASI pertama seusai bepergian ke luar rumah.
ASI selalu bersih dan steril, sekalipun Ibu baru selesai melakukan kegiatan membersihkan rumah atau berjalan-jalan di mal. ASI terus memperbaharui dirinya sendiri sehingga jika ASI tidak terminum, akan diserap oleh tubuh dan akan membentuk ASI baru yang diberikan kepada Si Kecil.
- Semakin sering ASI diberikan, makin banyak pula ASI yang dihasilkan.
Produksi ASI meningkat seiring dengan gerakan menghisap. Sebaliknya, jika dihentikan, lambat laun produksi ASI pun berkurang. Itulah mengapa, berikan ASI atau pompalah secara teratur.
- Mengenai warna dan kejernihan jangan harapkan ASI sama putih dan bagusnya seperti susu kaleng.
Jika ASI yang dihasilkan encer, keruh, dan kuning, bukan berarti kualitasnya jelek. Warna ASI tergantung pula dari apa yang dimakan Ibu. Jika Ibu banyak makan protein, maka warnanya agak sedikit keruh. Jangan khawatir, tidak apa-apa.
- ASI tidak membuat bayi obesitas.
Bayi yang mendapatkan ASI dengan benar, umumnya lebih besar, terutama pada 6 bulan pertama, tapi bukan berarti ia mengalami kegemukan atau obesitas. Jadi, tetaplah memberikan ASI ekslusif sampai 6 bulan. Pemberian ASI dapat diteruskan hingga anak berusia 2 tahun. Ketahuilah, memberikan ASI sampai anak berusia 2 tahun mampu memenuhi 1/3 kebutuhan kalori, 1/3 kebutuhan protein, 45% kebutuhan vitamin A dan 90% kebutuhan vitamin C.
- Tidak masalah jika bayi hanya menyusu pada satu payudara.
Ibu boleh saja menawarkan agar bayi menyusu pada payudara yang belum dihisapnya, dengan tidak memaksa.
- Tidak ada batasan waktu menyusui.Biarkan Si
Kecil yang menentukan berapa lama ia menyusu. Tidak perlu khawatir Si
Kecil tidakakan terpenuhi kebutuhannya karena ia menyusu hanya sebentar.
Bisa saja Si Kecil haus dan tidak lapar. Bukankah yang tahu lapar atau
haus hanya ia sendiri? Jika haus, ia akan menyedot sebentar, tapi kalau
ia lapar, ia akan menyusu sampai mendapatkan hindmilk yang lebih banyak
kandungan lemak dan karbohidratnya sehingga mengenyangkan.
- ASI tidak merusak kulit bayi.Bayi memiliki
penyakit kulit atopik dermatitis atau sering disebut juga dermatitis,
yang biasanya menyerang daerah pipi. Tapi penyebabnya bukan ASI atau
hasil kontak kulit dengan cairan susu, melainkan memang sudah ada
kelainan kulit pada bayi tersebut. Kelainan kulit ini berkaitan dengan
kepekaan bawaan bayi (= atopi). Biasanya terjadi pada anak yang memiliki
riwayat keluargaeksim dan alergi hidung yang sering ditandai dengan
sering bersin (rinitis). Bila tidak segera diobati, kulit akan menghitam
dan mengeras.
- Tetesan ASI pada penis bayi tidak menyebabkan bayi tersebut impoten.
ASI tidak akan menimbulkan penyakit atau kendala apapun bayi Si Kecil. Di negara-negara maju, pada saat menyusui, bayi justru dianjurkan telanjang agar kulitnya dapat bersentuhan secara langsung dengan kulit Ibu. Ibu dianjurkan mengelus-elus seluruh tubuh bayi, terutama panca inderanya untuk melatih sensitivitas indera tersebut. Penelitian menunjukkan, Ibu yang menyusui sambil mengelus-elus tubuh bayinya, tanpa sambil mengerjakan hal lainnya, hanya terfokus pada bayi,d apat meningkatkan antibodi Si Kecil sampai 80%.
- ASI mencukupi semua kebutuhan asupan makanan dan minuman bayi hingga bayi berusia 6 bulan.ata-rata
kebutuhan cairan bayi pada minggu pertama sekitar 80-100ml/kg per hari,
dan meningkat menjadi 140-160 m/kg pada usia 3-6 bulan. Semua itu cukup
dipenuhi hanya dengan ASI. Bahkan bagi yang super rakus sekalipun.
- Bayi tidak harus disusui di satu payudara.
Umumnya bayi memilih satu payudara. Hanya saja, untuk Ibu secara kosmetik tidak bagus karena payudara yang sering dihisap akan menjadi lebih besar. Untuk mengatasinya, payudara yang jarang dihisap bayi harus dipersa dengan baik sehingga keduanya jadi sama-sama bekerja atau digunakan.
Komentar
Posting Komentar